Kataku, (di Wattpad) http://my.w.tt/UiNb/6CFZuhBFdB

Aku hanya ingin berbicara dan aku menulis .
Sajak, puisi? Its just real life

Edisi random menuju pagi,
.
.
episode insomnia 🙀
©all quote

When something ruins your mood,
Dan ujungnya cuma butuh aqua… 😶
#notinthemood

Good friends don’t let you do stupid things… Alone. 😂😎😌
Mengutip neng @itamillati yg katanya kalau “Bertemu kawan lama lebih indah daripada jatuh cinta”
Colek @fadhilahsya, @fauziahchamidah heyyy #gathering #beingnostalgic #letmecry #missyouguys #notoveryet

Give up, no!

“ I will give up, sist ” bob tiba-tiba datang dengan kata-kata itu… menyerah katanya??? Apakah itu benar dia … aku rasa bukan, bukankah dia orang yang selalu tertawa selama ini??? Aku tak habis pikir dengan kata-katanya.

“Ahh bob, menyerah untuk apa?? Kau mengada-ada saja” aku terkekeh dengan puasnya.

“I am so serious” ujarnya dengan tampang polosnya.

“I am so so serious” ujarku dengan air muka tak kalah serius.

“Sist… aku benar-benar ingin mengakhiri hidup”

~Bukan aku

Aku kembali melakukan hal nekat lainnya, ini seperti bukan aku … ah benar ini bukan aku. Tapi hati kecilku berkata kenapa mesti merasa aneh dengan pilihanmu sendiri, seperti kau yang salah mengambil Keputusan saja!!!

Jangan menyesali Keputusan yang kau buat!!

Ah itu semua gerutuan sist, aku aneh menatapnya … dia seperti bukan dirinya merutuki hal yang sudah dia putuskan ckckck aku bahkan tak mengerti akal pikirannya.

“bodoh!!!”

“bob!!! Jangan mengataiku bodoh.. aku tak menyukainya, aku hanya sedang pusing dengan keadaanku saat ini hahahaha” bob semakin jengah menatapku .

“aku rasanya menyesali tindakanku yang terburu-buru mengambil Keputusan, aku terkadang mempertanyakan kewarasan diriku” aku menggumam dengan lirih

“aku juga heran, kenapa kau terburu-buru mengambil Keputusan … ingat kau bukan lagi anak ingusan yang bisa-bisanya kabur jika ada masalah” bob melempar tatapan 1000 watt nya kepadaku.

“entahlah, ini hanya egoku bob … aku memang kekanakan; tapi aku ingin bertanya satu hal padamu bob” aku dengan pasti menatap matanya

“bob, untuk apa bertahan jika kau bahkan tidak dibutuhkan??… semua punya sisi egoisnya masing-masing; akupun seperti itu pertahananku runtuh jika berbenturan dengan harga diri” aku tertawa dengan mirisnya sambil berlalu dengan gontainya.

“aku tak habis pikir sist, kau seperti tanpa emosi dari luar bahkan terkadang tampak seperti orang bodoh yang hanya mengikuti semua perintah orang tapi kau bisa egois seperti ini juga … meninggalkan medan perang tanpa peringatan seperti anak kecil yang lari terbirit-birit dikejar tikus” bob dengan kekehannya berusaha menyamai langkahku merangkul pundakku dengan erat.

“aku memang bukan dalai lama yang bisa memberimu kedamaian dengan kata-kataku, juga bukan Mario teguh dengan kalimat motivasinya tapi percayalah kau tidak melewatinya sendiri … hidup penuh dengan berbagai kemungkinan, aku yakin kau akan menemukan kesempatan lainnya; walau kutau itu akan sulit” bob menepuk-nepuk pundakku dengan pelan seakan dia ingin memeberiku kekuatan.

Tapi aku membencinya, ya aku membenci rasa kasihan yang ada di matanya… aku benci dikasihani.

aku hanya meninggalkan bob, menepis tangannya dan berlalu dengan cepat

“Aku lari lagi, bahkan dari bob”

im you, you are me

Aku melihat buku catatan kau dan menemukan tulisan ini:

“suatu esai tentang kebosanan

Mungkin suatu hari aku akan lari,

Tapi lari itu seperti pecundang dan aku bukan pecundang

Aku tidak akan lari

Aku akan menatap matahari seperti hari yang bersinar terik

Terik yang menyakitkan

Silau dan dahaga

Matahari baru menyita waktu, seperti rasa yang tak pernah mati

Apa yang kutulis adalah manifestasi rasa sungkan

Aku yang berhenti menatap bulan dan terbakar dingin”

.

.

Aku begitu naif kala itu, lihat sekarang? Hari ini?

Kau tetap lah pecundang amatir, yang hanya selalu membual bahwa kau bukan pecundang.

Ironis

Karna pada akhirnya kau lari dengan ketakutan, tapi ketika di persimpangan kau menoleh dan terseok-seok menyusuri jalan kembali.

Jalan itu bahkan sekarang licin dan terjal tak seperti ketika kau menuruninya, sekarang menanjak dan sulit…

Pada akhirnya kau malah menertawakan dirimu sendiri, berlindung dibalik kata-kata ini.

Kenapa kau sangat takut menjadi pecundang? Ahh … aku ingat semua manusia punya ego-nya masing-masing, tentu saja kau juga kan?

Bukankah aku juga manusia? Benar aku baru ingat aku juga manusia seperti kau, tidak bukan … aku hanya orang yang kau ciptakan sebagai kambing hitammu.

Kau masih belum sadar?

Ini hanyalah pembicaraan satu arah antara kau dan aku

Tidak ada dua arah pembicaraan yang sebutkan, karna kau hanya diam.

Entahlah kusebut kau itu apa, aku hanya kau inginkan hanya saat kau terpuruk dan tidak punya jalan.

Kau selalu seperti ini, kau bilang kau punya bakat hah?? Kau sedang melawak.

Dari dulu kau tak punya bakat, kau hanya iri dan merasa dengan orang lain dan berusaha untuk bisa seperti mereka yang punya bakat alami.

Kau bodoh tentu saja, kau hanya memanggilku disaat seperti ini dan menyombongkanku pada saat kau butuhkan.

Pernahkah kau menginginkan aku untuk selalu berjalan beriringan denganmu? Menyapaku setiap hari bahkan ketika kau senang?

Kau tetap lupa padaku.

Aku memang bukan alami seperti yang lainnya, karna aku hanya datang ketika kau terus-terusan mendesakku untuk datang … dulu kau selalu mengajakku diskusi setiap hari, bermain atau hanya bercerita.

Aku sempat berharap padamu, aku akan terus mendampingimu tapi akhirnya tetap saja aku hanya hadir saat kau jatuh.

Bukankah ini cerita membosankan? Tentu saja ini sangat membosankan … tak bisakah kau mengerti jika kau ingin membuat sesuatu yang tidak membosankan, buatlah cerita yang manis seolah-olah kau orang lain jangan hanya menceritakan tentang dirimu. Siapa memangnya yang ingin mendengar tentang diri orang lain? Hah? Kau sangat lucu … jika kau menjawab “aku selalu mendengarkan cerita orang dengan baik “  Itu hanya kau yang bodoh!!! Orang lain tak sama sepertimu yang hanya bisa mendengarkan mereka, kebanyakan justru mereka tak berhenti menceritakan tentang diri mereka.

Kau bodoh!

Ah maaf aku menjadi pribadi negatif saat ini, jangan salahkan aku !!! kau sendiri yang lari dan malah bersembunyi dibelakangku !!

Biasanya aku sangat positif, terlampau positif yang bahkan selalu melihatmu dari pojokan dengan berbinar sambil menghibur diri bahwa kau sedang mengejar mimpi lainnya. Mimpi yang dulu pernah kau ucapkan ingin menjadi orang hebat denganku, aku dulu hanya selalu mengeluh karna aku tidaklah sehebat yang lain tapi kau bilang hal itu bukanlah hanya tentang bakat tapi bagaimana kau mengasahnya dan berikrar bahwa kita akan sama-sama ada di sana, ditempat yang terang ketika orang berbinar melihat kita .. kau mengatakan hal mustahil kataku, tapi sinar matamu saat itu membuatku percaya bahwa aku juga bisa.

Tapi kau perlahan tak pernah memanggilku kau sibuk dengan orang lain, orang dari dunia asalmu yang kau sebut manusia… kau sibuk dengan drama-drama di folder komputermu, sibuk dengan media sosial yang menjengahkan. Kau beralasan … kau buntu, tak tahu harus bagaimana denganku; kau mengatakan bahwa aku hanya ada pada kondisi prima ketika kau bersedih dan jatuh.

Kau. Hanya. Membual.

Lihat aku sekarang !!!!!!!! siapa yang tak berusaha saat ini? SIAPA?

Kau hanya pecundang bodoh yang bahkan lari dibalik kata-katanya sendiri tanpa mengatakan itu dia dan menyalahkan bahwa aku yang menulisnya.

Cih … kau memang rubah licik!!

Aku kasar katamu??? Bukankah setiap hari kau mengumpat dalam hati? Hanya cangkangmu yang bersih dan licin,

Maaf aku memang tak bisa dikontrol saat ini, aku sedang emosi karna pada akhirnya kau memanggilku.

Tidakkah kau merindukanku?

Aku merindukanmu, rindu saat kau berpkir apa yang sebaiknya kau tulis, rindu saat kau bahkan tak mengerti apa yang telah kau tulis, dan rindu saat mengagumi dirimu sendiri “aku menulisnya?” dengan mata berbinar dan bulu tengkuk berdiri … kau sedang melawak !! kau bahkan mengatakan aku sangat indah padahal kau menciptakanku dengan otakmu itu, kau tentu hanya  menulis tanpa berpikir sepertinya.

Tak usah menjadi orang lain saat denganku, aku tau kau tak bisa dan ingin membuat diksi-diksi suli, kalimat-kalimat indah romantis atau bahkan sebuah frasa mengagumkan yang terlihat pintar, tek perlu … kau hanya perlu kata-kata sederhana yang mungkin kata orang berbelit-belit karna kau selalu bercerita memutar dan tak langsung pada inti; itu gayamu, aku mengerti.

Kau hanya harus menjadi seperti itu. Kau akan menjadikanku tamengmu pada orang-orang, aku tau. Aku memang melakukan tugasku seperti yang kau inginkan.

Apakah aku mengatakan terlalu jauh? Terlalu lugas?

Kau bukan pecundang sist, percayalah !

Inilah aku sist,

 

Bob, 14:33

13/04/2016

PETRICHOR, RINDU.

image

Aku suka harum tanah sesudah hujan,

Kata orang itu namanya: petrichor.

The smell of earth after rain

Ah rasanya itu … tak bisa diungkap kata

Menyejukkan, menenangkan,

Aku selalu rindu kampung halaman jika hujan berakhir

Rumahku dikelilingi banyak harum tanah jika hujan reda

Dan dimanapun hujan berakhir itu seolah mengembalikanku ke rumah

Petrichor bagiku adalah nostalgia kecil

Perasaan saat hujan berakhir, sunyi dari kebisingan

Rasanya bumi berhenti bergerak dan diam di sana bersama tetesan air yang menggantung disudut atap

image

Jalanan sepi, harum tanah yang bercampur desau daun

Dingin menggigit yang menghangat seiring awan mendung yang hilang

Ada sejumput rasa rindu yang terkungkung dalam suasana itu,

Rindu kamar yang dipenuhi buku, suara bising dari dapur ibuku…

Ahhh … aku rindu.

Tahan napas buat nyelesaiin novel ini, baru nemu cerita di #wattpad yg alur, setting + bahasa nya beda dari kebanyakan cerita wattpad lainnya walaupun kata orang kebanyakan narasinya tapi love it 💕 much much #NonaTehdanTuanKopi #thumbsup #worthIt #wattpadStory


what 

kind 

of 

story

We dont have any idea, just be there.

when you dont have any idea for  reply  a message.. embarassed af, how could im? -_-

help
sure of course,but im nothing …

sure of course,but im nothing …